Sejak Indonesia meraih kemerdekaan, Jakarta telah dipimpin oleh 16 kepala daerah. Saat ini jabatan Gubernur DKI Jakarta yang ke-17 masih diemban oleh Anies Baswedan. Lantas siapa saja yang pernah menyandang jabatan Gubernur DKI Jakarta? Sebagai informasi, berikut adalah daftar nama-nama
Daftar Isi
Gubernur di Jakarta dari awal sampai sekarang.
Gubernur DKI Jakarta Ke –1, Soewiryo
Soewiryo menjabat Gubernur Jakarta (pada saat itu Wali Kota) setelah Proklamasi Kemerdekaan. Pada tanggal 7 September 1945 Soewiryo ditunjuk sebagai pemimpin pemerintah kota bersama dengan Bagindo Dahlan Sastroamidjojo sebagai wakilnya.
Kemudian pada tanggal 29 September 1945, Presiden Soekarno mengangkat Soerwiryo sebagai Wali Kota Jakarta. Soewiryo juga mengemban tugas sebagai Wali Kota Jakarta Raya periode 1950 hingga 1951.
Gubernur Jakarta Ke –2, Daan Jahja
Daan Jahja merupakan Gubernur Militer Jakarta periode 1948 sampai 1950. Daan menjadi pemimpin Jakarta termuda ketika usianya menginjak 25 tahun dan berpangkat letnan kolonel TNI. Pada 27 Desember 1949, Daan Jahja pernah berjuang melawan Belanda yang tidak mau menerima penyerahan kedaulatan Indonesia.
Gubernur Jakarta Ke –3, Sjamsuridjal
Sjamsuridjal memimpin Jakarta Raya pada tahun 1951 hingga 1963. Sebelum menyandang sebagai Wali Kota Jakarta Raya, Sjamsuridjal pernah menjabat sebagai Wali Kota Bandung dan Wali Kota Surakarta.
Selama menjadi Wali Kota, Pria kelahiran tahun 1903 ini, memprakarsai tiga program kerja yaitu penambahan air minum, pembagian aliran listrik serta perbaikan di bidang pertahanan.
Gubernur Jakarta Ke-4, Sudiro
Sudiro menjabat sebagai Wali Kota Jakarta Raya pada tahun 1953 sampai 1958. Ia juga bertugas menjadi Kepala Daerah Tingkat 1 Kota Praja Jakarta Raya di tahun 1958 hingga 1960. Sudiro dikenal aktif dalam beberapa organisasi seperti, Kepanduan Bangsa Indonesia, Komite Nasional Indonesia Pusat, Pemimpin Barisan Pelopor, Jong Java, dan masih banyak lagi.
Gubernur Jakarta Ke-5, Soemarsono Sosroatmodjo
Soemarsono Sosroatmodjo adalah kepada daerah Jakarta pertama dengan panggilan resmi Gubernur. Ketika itu, status Kota Praja Jakarta Raya telah berubah menjadi daerah tingkat I. Jakarta di bawah kepemimpinan Soemarsono mulai menuju ke arah kota metropolitan. Program kerja Soemarsono yang telah berjalan diantaranya peningkatan kebersihan di lingkungan tempat tinggal dan perluasan lapangan pekerjaan.
Gubernur Jakarta Ke-6, Hendrik Joel Hermanus Ngantung
Hendrik Joel Hermanus Ngantung menjadi Gubernur Jakarta pada tahun 1964 sampai 1965. Henk yang lahir di Kota Bogor ini sebelumnya menjabat sebagai wakil gubernur pada era Soemarsono. Dengan keahlian arsitektur yang dimilikinya, Henk telah mendesain Taman Bhinneka Tunggal Ika, Pasar Minggu hingga kompleks rekreasi dan budaya.
Gubernur Jakarta Ke-7, Ali Sadikin
Ali Sadikin adalah Gubernur Jakarta Ke-7 yang berhasil menjalankan banyak proyek penting, diantaranya pembagian Jakarta menjadi Kota Madya, pembangunan terminal oplet Jatinegara, serta penetapan kawasan industri Pulogadung. Ali menjabat sebagai Gubernur Jakarta dalam kurun waktu 1966 sampai 1977.
Gubernur Jakarta Ke-8, Tjokropranolo
Tjokropranolo mengemban tugas sebagai gubernur selama lima tahun, yaitu pada tahun 1977 hingga 1982). Program kerja di bidang transportasi yang diprakarsai oleh Tjokropranolo adalah pengoperasian angkutan kereta api Jabodetabek, Metromini, Kopaja dan lain-lain.
Gubernur Jakarta Ke-9, R Soeprapto
R Soeprapto mendapatkan kepercayaan untuk menggantikan Tjokropranolo sebagai Gubernur Jakarta di tahun 1982 sampai 1987. Pada awal masa kepemimpinannya, R Soeprapto menjalankan program kerja yang berkaitan dengan pendisiplinan aparat Pemda dan masyarakat Jakarta. Pria asal Solo ini juga menciptakan berbagai inovasi di bidang hiburan, pelestarian budaya, kebersihan dan manajemen transportasi publik.
Gubernur Jakarta Ke-10, Wiyogo Atmodarminto
Wiyogo Atmodarminto adalah Gubernur Jakarta periode 1987 sampai 1992 yang pernah melarang pengoperasian becak di Ibu Kota. Sebagai gantinya, Ia menyediakan sarana transportasi berupa ribuan bajaj dan ratusan mikrolet.
Gubernur Jakarta Ke-11, Surjadi Soedirdja
Surjadi Soedirdja menjadi Gubernur Jakarta yang memiliki kebijakan pemberlakuan sistem satu arah serta pembangunan sejumlah ruas tol di Jakarta. Di masa jabatan 1992 sampai 1997, Surjadi berhasil membawa Jakarta mendapatkan penghargaan Piala Adipura ke-5.
Gubernur Jakarta Ke-12, Sutiyoso
Sutiyoso menduduki posisi Gubernur Jakarta selama sepuluh tahun. Program kerja yang berlangsung pada masa kepemimpinannya adalah pembangunan Taman Semanggi dan koridor pertama Trans Jakarta.
Gubernur Jakarta Ke-13, Fauzi Bowo
Fauzi Bowo merupakan Gubernur Jakarta periode 2007 hingga 2012. Wakil Gubernur Jakarta di era Sutiyoso ini menorehkan banyak proyek besar seperti pembangunan transportasi Moda Raya Terpadu (MRT), Jalan Layang Non-Tol Casablanca dan Antasari- Blok M.
Gubernur Jakarta Ke-14, Joko Widodo
Sebelum menyandang status orang pertama di Indonesia, Joko Widodo pernah menjadi Gubernur Jakarta periode 2012 sampai 2014. Pria yang kerap disapa dengan Jokowi ini telah melaksanakan sejumlah program kerja, yaitu peresmian Kartu Jakarta Sehat, Kartu Jakarta Pintar hingga MRT.
Gubernur Jakarta Ke-15, Basuki Tjahaja Purnama
Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok bertugas sebagai Gubernur Jakarta di tahun 2014 sampai 2017 menggantikan Jokowi. Program kerja Ahok yang paling terkenal adalah pembangunan Simpang Susun Semanggi.
Gubernur Jakarta Ke-16, Djarot Saiful Hidayat
Djarot Saiful Hidayat adalah Plt Gubernur Jakarta ke-16 dengan masa jabatan empat bulan saja yaitu sejak Juni 2017 sampai Oktober 2017. Djarot sebelumnya pernah mengemban tugas sebagai Wali Kota Blitar di tahun 2000 hingga 2010.
Gubernur Jakarta Ke-17, Anies Baswedan
Anies Baswedan merupakan Gubernur Jakarta di masa sekarang. Selama menjabat, Ia telah menggarap proyek penyelenggaraan Formula E, JIS (Jakarta International Stadium), dan lain sebagainya.
Itulah ulasan mengenai daftar nama-nama Gubernur di Jakarta dari awal sampai sekarang. Semoga informasi di atas bisa menambah wawasan Anda sebagai warga Jakarta.
Berbicara soal Gubernur Jakarta, tidak terasa Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) akan diselenggarakan tahun depan. Sebelum gelaran Pilkada Jakarta terlaksana, sejumlah partai politik akan mulai melakukan kampanye untuk mempengaruhi keputusan pemilih.
Agar kegiatan kampanye berjalan dengan lancar, Anda bisa menggunakan jasa sewa mobil rombongan di Jakarta. Menyewa mobil secara rombongan akan jauh lebih efektif dibandingkan dengan membeli kendaraan sendiri atau menggunakan transportasi umum. Selain itu, Anda juga bisa menghemat anggaran kampanye yang besar.
Jasa rental mobil yang terpercaya di Jakarta umumnya menyediakan banyak jenis mobil berkapasitas besar. Anda bisa mempertimbangkan untuk memesan mobil jenis Hi-Ace yang dapat menampung hingga 15 orang.
Mobil Hiace dari jasa sewa mobil rombongan Jakarta juga memiliki eksterior maupun interior yang nyaman dan elegan. Tidak hanya sampai di situ, mobil jenis ini memiliki tangki bahan bakar hingga 70 liter dan dilengkapi dengan sistem common rail. Hal ini tentu saja sangat mendukung kegiatan kampanye yang mengharuskan Anda mengunjungi banyak daerah di Jakarta.
Jika Anda membutuhkan mobil berkapasitas besar untuk kampanye Pilkada nanti, sebaiknya segera melakukan pemesanan dari sekarang. Sebab, saat mendekati masa kampanye, sebagian besar jasa sewa mobil rombongan biasanya akan kewalahan menerima banyak pesanan dari berbagai partai politik.
Leave a Reply
Your email is safe with us.